
TEHERAN, Iran
Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Rabu menegaskan bahwa negaranya tidak akan menyerah pada “kesombongan Amerika” mengenai program nuklirnya.
Berbicara kepada kantor berita resmi IRNA, Pezeshkian mengatakan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) dan Eropa mengenai isu nuklir sedang berlangsung.
Presiden Iran menekankan bahwa pembicaraan sedang dilakukan dalam kerangka yang ditetapkan oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
"Kami tidak akan tunduk pada kesombongan. Kami tidak akan pernah menerima penghapusan penelitian nuklir kami, hanya untuk kemudian menunggu persetujuan mereka untuk mengakses bahan nuklir yang kami butuhkan untuk industri, kedokteran, pertanian, dan ilmu pengetahuan lainnya," ujar dia.
Mengkritik tuntutan AS agar Iran menghentikan pengayaan uranium dan penelitian nuklir, Pezeshkian berkata dengan nada menantang: "Siapa yang bilang kita perlu izin untuk melakukan penelitian ilmiah? Siapa mereka yang menuntut kita untuk membongkar seluruh industri nuklir kita?"
Presiden AS Donald Trump mengatakan dia "kurang yakin" dibandingkan dengan "beberapa bulan lalu" tentang tercapainya kesepakatan nuklir dengan Iran.
"Mereka tampaknya menunda, dan menurut saya itu memalukan, tetapi saya kurang yakin sekarang dibandingkan beberapa bulan yang lalu," kata dia.
Ketika ditanya apakah dia yakin bisa membujuk Iran untuk menutup program nuklirnya, Trump mengatakan, "Saya tidak tahu."
"Terlepas dari apakah ada kesepakatan atau tidak, Iran "tidak akan memiliki senjata nuklir," ujar dia.
Putaran keenam perundingan nuklir Iran-AS direncanakan akan digelar pada Minggu di ibu kota Oman, Muscat, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei.
Iran dan AS melanjutkan diplomasi nuklir pada bulan April, dengan Oman bertindak sebagai mediator. Sejak saat itu, mereka telah mengadakan lima putaran di Muscat dan Roma.
Meskipun kedua belah pihak telah mengakui beberapa kemajuan, terobosan yang menentukan belum tercapai.
Pengayaan uranium muncul sebagai titik kritis utama dalam negosiasi, AS menyerukan penghentiannya dan Iran bersikeras program tersebut akan dilanjutkan.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan dia tidak memperkirakan perundingan dengan AS akan membuahkan hasil dan menegaskan bahwa Iran “tidak memerlukan izin siapa pun” untuk memperkaya uranium.
Trump telah mengancam tindakan militer terhadap Iran jika perjanjian nuklir baru tidak dicapai untuk menggantikan kesepakatan nuklir 2015, yang ditarik Washington pada 2018.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.