365bet籭

Dunia, Kesehatan

Direktur rumah sakit Gaza sebut tak tahu mengapa dia ditahan pasukan Israel

'Pada akhirnya, saya menyampaikan pesan kemanusiaan, dan mereka yang menerima perawatan di fasilitas kami adalah warga sipil biasa,' kata Dr. Husam Abu Safiya

Zein Khalil, Rania Abu Shamala  | 21.02.2025 - Update : 27.02.2025
Direktur rumah sakit Gaza sebut tak tahu mengapa dia ditahan pasukan Israel Para pengunjuk rasa pro-Palestina yang menuntut pembebasan Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr. Hussam Abu Safiya, berkumpul untuk memprotes serangan Israel di Gaza di luar Majelis Legislatif Ontario di Toronto, Kanada.

YERUSALEM

Dr. Husam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, mengatakan dirinya tidak mengetahui tuduhan terhadapnya atau alasan penahanannya oleh tentara Israel.

Pernyataan tersebut disampaikannya saat wawancara dengan reporter Yossi Eli dari Channel 13 Israel yang disiarkan pada Rabu malam.

Ini menjadi momen pertama Abu Safiya muncul ke publik sejak dia ditangkap oleh tentara Israel pada bulan Desember. Dia terlihat di Penjara Ofer di Tepi Barat yang diduduki dengan wajah pucat dan tangan serta kakinya diborgol.

Abu Safiya menjadi terkenal karena peran kemanusiaannya selama aksi genosida Israel di Gaza dan merupakan salah satu dokter terkemuka yang terus bekerja di bawah pemboman untuk menyelamatkan warga yang terluka.

Pasukan Israel menangkapnya pada akhir Desember setelah menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan, memaksanya keluar dengan todongan senjata setelah rumah sakit tersebut hancur dan tidak dapat dioperasikan lagi.

Ketika genosida Israel meningkat, Abu Safiya membayar konsekuensi yang mahal ketika putranya, Ibrahim, terbunuh dalam serangan tentara Israel di rumah sakit pada 26 Oktober.

Pada 24 November 2024, Abu Safiya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan rumah sakit, tetapi dia menolak untuk pergi dan terus merawat pasien dan yang terluka.

Selama wawancaranya dengan jurnalis Israel, dia mengatakan: "Saya awalnya seorang dokter anak dan bekerja sebagai dokter pengganti sementara di Rumah Sakit Kamal Adwan."

Dokter Palestina tersebut membantah pernah melihat atau berurusan dengan tawanan Israel di rumah sakit.

Dia juga membantah bahwa militan Palestina menerima perawatan di sana, dan menambahkan bahwa "pada akhirnya, saya menyampaikan pesan kemanusiaan, dan mereka yang menerima perawatan di fasilitas kami adalah warga sipil biasa."

Abu Safiya menegaskan kembali bahwa dia tidak tahu mengapa dia ditangkap atau tuduhan apa yang dihadapinya, dan mengatakan, "Saya tidak tahu mengapa saya ada di sini...saya tidak tahu."

Dalam pernyataan yang diunggah di akun resminya X, keluarga Abu Safiya menanggapi kemunculannya, dibelenggu tangan dan kakinya di penjara Israel.

“Rekaman yang disiarkan oleh media Israel terhadap ayah kami, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan itu merupakan bentuk lain dari terorisme psikologis, yang menambah penyiksaan yang telah dialaminya selama dua bulan terakhir,” kata keluarganya.

Rekaman itu “mencerminkan distorsi media yang jelas melalui manipulasi dan pengubahan pernyataannya.”

"Ketika ditanya tentang tahanan Israel, dia menjawab bahwa dia adalah seorang dokter anak. Namun, jawabannya sengaja diubah dan diputarbalikkan, meskipun dia sepenuhnya menyangkal semua tuduhan yang ditujukan kepadanya," tambah mereka.

“Kami, keluarga Dr. Husam Abu Safiya, menolak media mana pun yang menerbitkan video tersebut tanpa membahas terorisme psikologis yang terlibat dan mengungkap manipulasi pernyataannya,” tegas keluarganya.

“Melihat ayah kami diborgol dan tidak bisa bergerak seharusnya mendorong tindakan segera dan berkelanjutan untuk memastikan pembebasannya segera,” imbuh salah satu anggota keluarganya.

Pada Sabtu, media Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa Abu Safiya termasuk di antara tahanan Palestina yang akan dibebaskan sebagai bagian dari tahap pertama gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın