Pemimpin Tertinggi Iran: Kami akan serang pangkalan AS jika AS kembali lakukan serangan
Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei mengatakan serangan AS terhadap situs nuklir Iran belum membuahkan hasil banyak

ISTANBUL
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada hari Kamis berjanji akan menyerang pangkalan AS di wilayah tersebut jika Washington memperbarui serangan terhadap wilayah Iran.
"Fakta bahwa Republik Islam memiliki akses ke pusat-pusat utama AS di kawasan tersebut dan dapat mengambil tindakan kapan pun yang dianggap perlu adalah hal yang signifikan," kata Khamenei dalam pidato yang disiarkan di televisi.
"Tindakan seperti itu bisa saja terulang di masa mendatang. Jika terjadi agresi, musuh pasti akan membayar harga yang mahal," imbuh dia.
Pernyataan tersebut merupakan komentar publik pertamanya sejak perang 12 hari antara Iran dan Israel terhenti berdasarkan gencatan senjata yang disponsori AS pada tanggal 24 Juni.
Pemimpin Iran mengklaim bahwa Washington memasuki perang dengan Israel untuk mencegah kehancuran totalnya.
“Siapa pun yang mendukung Israel, bahkan jika tidak hadir di lapangan, akan menanggung konsekuensi dari tanggapan kami,” ujar dia.
Khamenei mengatakan serangan AS terhadap situs nuklir Iran belum menghasilkan banyak hasil.
“Presiden AS Donald Trump berusaha menyembunyikan kebenaran ini,” sebut dia.
"Republik Islam memberikan tamparan keras ke wajah AS. Mereka menyerang dan menimbulkan kerusakan di Pangkalan Udara Al Udeid, yang merupakan salah satu pangkalan utama AS di kawasan tersebut," imbuh Khamenei.
Dia mengatakan bahwa serangan terhadap pangkalan AS di Qatar bukan hanya sebuah peringatan, tetapi juga “awal dari sebuah era.”
“Israel mengalami kekalahan moral pertamanya saat menghadapi perlawanan yang belum pernah merasakan kekalahan sebelumnya,” kata dia.
“Iran tidak akan ragu untuk menentang ketidakadilan dan agresi, tidak peduli berapa banyak aliansi yang ada.”
Israel melancarkan serangan udara selama 12 hari hingga 13 Juni terhadap lokasi militer, nuklir, dan sipil di seluruh Iran, menewaskan sedikitnya 606 orang dan melukai 5.332 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Iran.
Teheran melancarkan serangan rudal dan pesawat tak berawak balasan terhadap Israel, menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai lebih dari 3.400 orang, menurut angka yang dirilis oleh Universitas Ibrani Yerusalem.
Konflik tersebut terhenti berdasarkan gencatan senjata yang disponsori AS dan mulai berlaku pada tanggal 24 Juni.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.