365bet籭

Dunia

Setelah berunding dengan presiden Turkiye dan putra mahkota Saudi, Trump sebut AS akan cabut sanksi terhadap Suriah

Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada para pemimpin Turkiye dan Saudi bahwa Amerika akan mengakhiri sanksi yang "melumpuhkan" terhadap Suriah untuk mendorong awal yang baru

Seda Sevencan  | 14.05.2025 - Update : 14.05.2025
Setelah berunding dengan presiden Turkiye dan putra mahkota Saudi, Trump sebut AS akan cabut sanksi terhadap Suriah

ISTANBUL

Amerika Serikat (AS) mencabut sanksi terhadap Suriah untuk mendorong "awal yang baru" bagi negara tersebut, kata Presiden AS Donald Trump pada Rabu.

Berbicara pada pertemuan puncak Teluk-AS di ibu kota Saudi, Riyadh, Trump mengatakan keputusan itu diambil setelah berbicara dengan para pemimpin Turkiye dan Arab Saudi.

"Setelah membahas situasi dengan Putra Mahkota Mohammed dan Presiden (Recep Tayyip) Erdogan dari Turkiye, saya juga memerintahkan penghentian sanksi terhadap Suriah untuk memberi mereka awal yang baru. Ini memberi (Suriah) kesempatan untuk menjadi lebih hebat," sebut dia.

Dia menambahkan: "Sanksi tersebut benar-benar melumpuhkan, sangat kuat.”

"Dan saya berbicara dengan Mohammed (bin Salman), dan saya berbicara dengan teman kami dari Turkiye (Erdogan), yang baru saja kami ajak bicara melalui telepon, tetapi merasa sangat yakin bahwa ini akan memberi (Suriah) kesempatan. Ini tidak akan mudah, (tetapi) ini memberi mereka peluang yang bagus dan kuat, dan merupakan kehormatan bagi saya untuk melakukannya," kata dia.

“Jadi kami akan mencabut semua sanksi terhadap Suriah, yang menurut saya akan menjadi hal yang baik.”

Beralih ke Gaza, Trump mengungkapkan harapannya bagi rakyat Palestina, dengan mengatakan: “Pemerintahan saya memiliki harapan yang sama dengan banyak orang di wilayah ini untuk masa depan keselamatan dan martabat rakyat Palestina.”

"Namun hal itu tidak akan terjadi selama para pemimpin Gaza senang memperkosa, menyiksa, dan membunuh orang-orang yang tidak bersalah. Itu tidak boleh terjadi," imbuh dia.

Trump tidak pernah menanggapi berbagai tuduhan kredibel atas kekejaman Israel, termasuk pembunuhan puluhan ribu orang tak berdosa, baik di Jalur Gaza maupun Tepi Barat,

Presiden AS juga menyerukan pembebasan semua tahanan di Gaza, dan menggambarkannya sebagai “batu loncatan menuju perdamaian” dan menambahkan: “Saya rasa hal itu akan terjadi.”

Trump menuduh mantan Presiden Joe Biden memiliki kebijakan yang memberdayakan Iran, mengklaim hal ini berkontribusi terhadap ketidakstabilan di kawasan.

Dia mendesak semua negara untuk menegakkan sanksi sepihak AS terhadap program nuklir Iran.

"Saya ingin membuat kesepakatan dengan Iran, saya ingin melakukan sesuatu, jika memungkinkan. Namun agar itu terjadi, Iran harus berhenti mensponsori teror, menghentikan perang proksi berdarahnya, dan menghentikan upayanya untuk memperoleh senjata nuklir secara permanen dan dapat diverifikasi."

Trump juga menyinggung penunjukan sahabat karibnya Michel Issa sebagai duta besar AS untuk Lebanon, dengan mengatakan: "Ini adalah kesempatan sekali dalam satu generasi untuk membangun Lebanon yang makmur dan damai dengan negara-negara tetangganya. Dan saya pikir banyak hal dapat benar-benar terjadi di sana."

Trump selanjutnya menyatakan keinginannya untuk memperluas Perjanjian Abraham, pakta kontroversial yang ditandatangani selama masa jabatan pertamanya untuk menormalisasi hubungan diplomatik antara Israel dan negara-negara Arab di kawasan tersebut.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın