
AMSTERDAM
Masyarakat di Belanda gelar demonstrasi pro Palestina pada Selasa di sejumlah universitas saat mahasiswa dan aktivis menuntut diakhirinya kerja sama akademis dengan lembaga-lembaga Israel.
Para pengunjuk rasa menduduki gedung dan ruang kelas di Vrije Universiteit Amsterdam (VU) serta universitas-universitas Utrecht, Radboud dan Maastricht, mereka menyerukan institusi-institusi Belanda untuk memutuskan hubungan dengan badan-badan akademis Israel.
Di VU Amsterdam, sekelompok mahasiswa dan anggota fakultas yang beroperasi dengan nama "Koalisi Palestina VU" melancarkan protes di salah satu ruang kuliah kampus dan menyelenggarakan program pendidikan alternatif sepanjang hari untuk menyoroti situasi di Gaza.
Spanduk bertuliskan "Diam adalah keterlibatan" dan "VU harus transparan tentang kerja sama dengan lembaga-lembaga Israel" digantung di seluruh kampus dan ruang kuliah, sementara slogan-slogan seperti "Kita tidak bisa terus bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa" dan "Dari sungai ke laut, Palestina akan bebas" ditulis di papan tulis.
Aksi protes tersebut, yang digelar dengan slogan "Kita tidak bisa terus berdiam diri seolah-olah tidak terjadi apa-apa selama genosida," menampilkan pameran seni Palestina di dalam aula.
Para akademisi yang berpartisipasi menyampaikan ceramah tentang hak asasi manusia, apa yang disebut "scholasticide" di Gaza, dan peran boikot akademis.
Stijn, seorang mahasiswa S1 di VU yang menolak menyebutkan nama belakangnya, mengatakan kepada Anadolu: "Kami adalah koalisi mahasiswa dan akademisi. Kami bukan organisasi yang diakui secara resmi oleh universitas."
Ia mengatakan koalisi mendesak universitas untuk mengakhiri kemitraan akademisnya dengan lembaga-lembaga Israel tetapi menambahkan bahwa "sejauh ini, administrasi universitas telah menolak tuntutan kami."
49 pengunjuk rasa ditahan di Utrecht
Di Universitas Utrecht, 49 demonstran pro-Palestina ditahan Senin malam setelah menolak mengosongkan gedung universitas.
Menurut pernyataan dari kepolisian Belanda, para pengunjuk rasa telah berdemonstrasi secara damai selama dua minggu terakhir di halaman dalam perpustakaan universitas.
Namun, pada Senin sore, mereka memasuki dan menduduki gedung universitas tempat demonstrasi tidak diizinkan.
Pernyataan itu mengatakan polisi turun tangan setelah para pengunjuk rasa menolak pergi, mengangkut 49 orang yang ditahan ke lokasi lain di Utrecht dengan bus.
Semuanya dibebaskan kemudian
Universitas Radboud mengumumkan bahwa beberapa acara karier yang dijadwalkan di gedung kampus telah dibatalkan karena adanya kamp protes yang sedang berlangsung.
Di Maastricht, mahasiswa pro-Palestina memblokir pintu masuk Fakultas Hukum universitas tersebut Selasa pagi tetapi mengakhiri protes mereka sekitar tengah hari.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.