Olahraga
Tour of Turkiye rayakan edisi ke-60 yang bersejarah
Direktur lomba menyoroti babak baru untuk acara tersebut dengan jajaran pemain internasional yang kuat
Emre Asikci |
29.04.2025 - Update : 30.04.2025
Foto file - Anadolu Agency.
ISTANBUL
Tur Sepeda Presidensial Turki merayakan tonggak sejarah besar tahun ini dengan memulai edisi ke-60, menandai dimulainya dekade baru dan babak baru dalam sejarah ajang ini.
Berbicara kepada Anadolu, Vladimiros Petsas, koordinator acara di European Cycling Union dan direktur lomba tur tersebut, menekankan pentingnya mencapai 60 edisi.
Ia mengatakan tidak banyak lomba di seluruh dunia yang mencapai ini, dengan mencatat bahwa meskipun ajang klasik seperti Giro d'Italia dan Tour de France sudah lama ada, keberlangsungan Tour of Turki mencerminkan dedikasi dan ketahanan yang kuat.
"Ini sangat penting karena menandai dimulainya dekade baru, yang melambangkan awal yang baru dan pertumbuhan berkelanjutan untuk ajang ini," kata Petsas.
Ia memuji kekuatan jajaran peserta tahun 2025, yang menampilkan pembalap papan atas dari tingkat WorldTour, ProTour, dan Continental, yang menjanjikan "balapan yang mendebarkan" bagi para penggemar sepeda.
Edisi tur sebelumnya menampilkan pembalap papan atas seperti Mark Cavendish dan Jasper Philipsen.
Petsas juga menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari masyarakat Turki.
Ia mengatakan bahwa ia merasa seperti berada di antara teman-teman yang memiliki minat yang sama di Turki, mengingat kembali keterlibatannya selama bertahun-tahun dengan tur tersebut.
"Saya telah datang ke Turki selama bertahun-tahun, meskipun saya bahkan tidak ingat persis berapa lama. Kami selalu berupaya untuk memberikan penyelenggaraan terbaik bagi Turki," katanya.
Ia mencatat hubungan yang kuat antara Turki dan negara asalnya, Yunani, dengan menyebut kedua negara sebagai "saudara, tetangga, dan mitra."
Dari Tur Marmara hingga prestise internasional
Acara tersebut, yang awalnya diluncurkan sebagai Tur Marmara pada tahun 1963, memperoleh status internasional pada tahun 1965 dan kemudian berada di bawah naungan Kepresidenan Turki, berkembang menjadi salah satu balapan paling bergengsi di kawasan tersebut.
Dimulai dari Antalya pada tanggal 27 April, para pesepeda akan menempuh jarak 1.153 kilometer melalui delapan etape, melewati tempat-tempat wisata terkenal di Turki seperti Kemer, Kalkan, Fethiye, Marmaris, Akyaka, Aydin, Kusadasi, Selcuk, dan Cesme, sebelum mengakhiri perlombaan di Izmir pada tanggal 4 Mei.
Edisi tahun 2025 akan diikuti oleh 161 pesepeda dari 23 tim di 13 negara dan tiga benua. Perlombaan ini akan disiarkan langsung secara internasional di Eurosport dan di dalam negeri di TRT Spor, membantu memamerkan keindahan dan budaya bersepeda Turki kepada khalayak global. Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Tur Sepeda Presidensial Turki merayakan tonggak sejarah besar tahun ini dengan memulai edisi ke-60, menandai dimulainya dekade baru dan babak baru dalam sejarah ajang ini.
Berbicara kepada Anadolu, Vladimiros Petsas, koordinator acara di European Cycling Union dan direktur lomba tur tersebut, menekankan pentingnya mencapai 60 edisi.
Ia mengatakan tidak banyak lomba di seluruh dunia yang mencapai ini, dengan mencatat bahwa meskipun ajang klasik seperti Giro d'Italia dan Tour de France sudah lama ada, keberlangsungan Tour of Turki mencerminkan dedikasi dan ketahanan yang kuat.
"Ini sangat penting karena menandai dimulainya dekade baru, yang melambangkan awal yang baru dan pertumbuhan berkelanjutan untuk ajang ini," kata Petsas.
Ia memuji kekuatan jajaran peserta tahun 2025, yang menampilkan pembalap papan atas dari tingkat WorldTour, ProTour, dan Continental, yang menjanjikan "balapan yang mendebarkan" bagi para penggemar sepeda.
Edisi tur sebelumnya menampilkan pembalap papan atas seperti Mark Cavendish dan Jasper Philipsen.
Petsas juga menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari masyarakat Turki.
Ia mengatakan bahwa ia merasa seperti berada di antara teman-teman yang memiliki minat yang sama di Turki, mengingat kembali keterlibatannya selama bertahun-tahun dengan tur tersebut.
"Saya telah datang ke Turki selama bertahun-tahun, meskipun saya bahkan tidak ingat persis berapa lama. Kami selalu berupaya untuk memberikan penyelenggaraan terbaik bagi Turki," katanya.
Ia mencatat hubungan yang kuat antara Turki dan negara asalnya, Yunani, dengan menyebut kedua negara sebagai "saudara, tetangga, dan mitra."
Dari Tur Marmara hingga prestise internasional
Acara tersebut, yang awalnya diluncurkan sebagai Tur Marmara pada tahun 1963, memperoleh status internasional pada tahun 1965 dan kemudian berada di bawah naungan Kepresidenan Turki, berkembang menjadi salah satu balapan paling bergengsi di kawasan tersebut.
Dimulai dari Antalya pada tanggal 27 April, para pesepeda akan menempuh jarak 1.153 kilometer melalui delapan etape, melewati tempat-tempat wisata terkenal di Turki seperti Kemer, Kalkan, Fethiye, Marmaris, Akyaka, Aydin, Kusadasi, Selcuk, dan Cesme, sebelum mengakhiri perlombaan di Izmir pada tanggal 4 Mei.
Edisi tahun 2025 akan diikuti oleh 161 pesepeda dari 23 tim di 13 negara dan tiga benua. Perlombaan ini akan disiarkan langsung secara internasional di Eurosport dan di dalam negeri di TRT Spor, membantu memamerkan keindahan dan budaya bersepeda Turki kepada khalayak global. Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
